Rencana pemerintah menaikan harga BBM dan mencabut subsidi gas elpiji 3 kg dipandang akan semakin menambah beban masyarakat. Pasalnya, dengan adanya kenaikan BBM saja imbasnya sangat luas pada kebutuhan pokok lainnya, belum lagi jika subsidi gas elpiji 3 kg dicabut.
Sejumlah pedagang di pasar tradisional di Bandung dan Cimahi mulai merespons kabar kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dengan menaikan harga sejumlah kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, daging ayam, cabai, dan lainnya.
Di Pasar Atas, Cimahi, misalnya. Harga beras untuk semua jenis dan kualitas rata-rata naik Rp1.000. “Untuk beras jenis Cianjur, semula dijual Rp9.000 per kilogram, sekarang saya jual Rp10.000 per kilonya
Harga sembako di berbagai daerah pun membuat sejumlah pedagang menjerit. Seperti terjadi di Padang, Sumatera Barat (Sumbar), sejumlah pedagang di pasar tradisional mengeluhkan melambungnya harga hingga 100%. Berdasarkan pantauan di Pasar Raya Kota Padang, sejumlah sembako di pasar ini mengalami kenaikan signifikan.
Sayuran dan bumbu dapur yang biasanya hanya dijual Rp2 .000 kini naik menjadi Rp10.000 per kilogram. Wortel dari harga Rp3.000 naik menjadi Rp10.000 per kg, sedangkan bawang merah naik Rp2.000 dari harga normal Rp12.000 menjadi Rp14.000 per kg. Sementara harga cabai merah masih belum menujukkan penurunan harga dan bertengger di harga Rp70.000-Rp80.000 per kg. Sedangkan harga cabai rawit masih di kisaran Rp40.000 per kg.
Menurut Jokowi, kenaikan harga sembako lain juga harus jadi perhatian. Sebab, kata dia, kenaikan harga akan menimbulkan inflasi. Sementara, Indonesia sudah mengalami deflasi pada Januari dan Februari. "Kalau ini bisa dipertahankan terus, sehingga inflasi yang sangat rendah," tukas dia.
Karena itu, Jokowi meminta menteri Kabinet Kerja terus memantau perkembangan dengan mengantisipasi hal-hal yang bisa menimbulkan inflasi. Supaya, Indonesia tetap bisa deflasi. "Insya Allah, (deflasi) memberikan dampak yang sangat baik terhadap pertumbuhan ekonomi," ucapnya
Sejumlah pedagang di pasar tradisional di Bandung dan Cimahi mulai merespons kabar kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dengan menaikan harga sejumlah kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, daging ayam, cabai, dan lainnya.
Di Pasar Atas, Cimahi, misalnya. Harga beras untuk semua jenis dan kualitas rata-rata naik Rp1.000. “Untuk beras jenis Cianjur, semula dijual Rp9.000 per kilogram, sekarang saya jual Rp10.000 per kilonya
Harga sembako di berbagai daerah pun membuat sejumlah pedagang menjerit. Seperti terjadi di Padang, Sumatera Barat (Sumbar), sejumlah pedagang di pasar tradisional mengeluhkan melambungnya harga hingga 100%. Berdasarkan pantauan di Pasar Raya Kota Padang, sejumlah sembako di pasar ini mengalami kenaikan signifikan.
Sayuran dan bumbu dapur yang biasanya hanya dijual Rp2 .000 kini naik menjadi Rp10.000 per kilogram. Wortel dari harga Rp3.000 naik menjadi Rp10.000 per kg, sedangkan bawang merah naik Rp2.000 dari harga normal Rp12.000 menjadi Rp14.000 per kg. Sementara harga cabai merah masih belum menujukkan penurunan harga dan bertengger di harga Rp70.000-Rp80.000 per kg. Sedangkan harga cabai rawit masih di kisaran Rp40.000 per kg.
Menurut Jokowi, kenaikan harga sembako lain juga harus jadi perhatian. Sebab, kata dia, kenaikan harga akan menimbulkan inflasi. Sementara, Indonesia sudah mengalami deflasi pada Januari dan Februari. "Kalau ini bisa dipertahankan terus, sehingga inflasi yang sangat rendah," tukas dia.
Karena itu, Jokowi meminta menteri Kabinet Kerja terus memantau perkembangan dengan mengantisipasi hal-hal yang bisa menimbulkan inflasi. Supaya, Indonesia tetap bisa deflasi. "Insya Allah, (deflasi) memberikan dampak yang sangat baik terhadap pertumbuhan ekonomi," ucapnya
Baca juga info lain : Rental Mobil di Serang
0 komentar:
Posting Komentar